Banyak Penghalang, Tapi Indah Pada Waktunya
Inspirasi Biru
23 Juli 2014
SUCCESS STORY : Landry Hadimulya (Franchisee Air Minum Biru)
Kuncinya adalah sabar, usaha dan patuh pada peraturan. Demikian yang dilakukan Landry Hadimulya, franchisee Depo Air Minum Biru dalam meniti usaha hingga membawanya pada kesuksesan.
April 2009 menjadi titik awal perkenalan Landry dengan waralaba Depo Air Minum Biru. Ketika itu, ia menghadiri sebuah seminar atau business matching yang digelar oleh Depo Air Minum Biru. Setelah mendapatkan pemaparan tentang potensi besar yang dimiliki bisnis air minum ketertarikan Landry terhadap franchise Biru perlahan terbuka. Apalagi potensi bisnis BIRU berkaitan dengan kesadaran masyarakat yang masih kurang untuk mengkonsumsi air minum setidaknya 2 liter setiap hari.
Ketertarikan suami Veronika Fajar Muliana ini rupanya tidak hanya sebatas itu saja. Tetapi di matanya, Depo Air Minum Biru memiliki karakteristik bisnis yang sangat sesuai dengan yang diinginkannya, yaitu bisnis yang mudah dijalankan, sederhana produksi dan tentunya memiliki margin keuntungan yang cukup baik.
“Pada awalnya saya memang sedang mencari jenis bisnis yang mudah, sederhana, tapi menguntungkan. Saya sangat menyukai bisnis yang berhubungan dengan kebutuhan orang sehari-hari. Maka waktu itu Biru masuk dalam pilihan saya,” kenangnya.
Namun sayang, kemistri bisnis dan keyakinan yang sudah begitu kuat harus terhalang oleh orang terdekatnya yang menolak rencananya dalam membuka bisnis BIRU. Keluarga yang seharusnya menjadi penyemangat justru memberi pandangan miring terkait bisnis yang dipilihnya itu. “Perlu waktu, keyakinan dan kesabaran untuk menghadapi mereka,” ungkapnya. Sampai disitu, tantangan berikutnya yang dihadapi Landry adalah kesulitan mencari lokasi yang tepat. Beruntung hal itu bisa diselesaikan bersama franchisor BIRU.
“Untung saja manajemen BIRU khususnya Pak Yantje Wongso langsung ikut turun ke lapangan dalam membantu saya. Bahkan sampai sekarang saya masih terus belajar darinya dalam hal mengelola gerai BIRU untuk mengatasi berbagai macam persoalan,” tuturnya.
Akhirnya, setelah perjalanan yang melelahkan itu, gerai perdana Biru di Bandung berdiri, tepatnya Februari 2010. Sekitar 10 bulan lebih dari rencana Landry. “Proses membuat gerai pertama di Bandung waktu itu sangat tidak mudah. Saya berkenalan dengan BIRU pada saat April 2009, dan gerai pertama saya baru terealisasi pada Februari 2010,” tegasnya.
Alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Parahyangan Bandung ini mengaku sangat bersyukur memiliki mitra bisnis atau franchisor yang memiliki komitmen tinggi terhadap janji bisnis yang diberikan. Rasa terima kasih pun ia berikan kepada Yantje Wongso selaku owner yang mau turun langsung membantunya merealisasikan bisninya hingga seperti sekarang ini.
Lebih jauh ia bercerita tentang masa-masa awal dirinya mengenalkan Biru ke masyarakat Bandung. “Di masa awal, gerai BIRU yang belum banyak dikenal masyarakat Bandung. Di bulan-bulan pertama sangat sepi pengunjung. Tapi saya tidak mengeluh, tetap sabar dan berusaha. Program kerja marketing yang diberikan franchisor saya jalankan dengan baik,” kisahnya.
Karena baginya, kunci dalam berusaha adalah kesabaran, ketekunan, serta fokus pada bisnis yang dijalankan. Dan yang tak kalah penting, sebagai franchisee mesti turut pada panduan dan aturan yang diberikan franchisor dalam Standar Operating Procedur (SOP). Karena SOP merupakan sebuah kompilasi yang telah teruji dari kesuksesan franchisor dalam menjalankan bisnisnya.
Soal prestasi yang diraih. Landry mengaku tidak ada prestasi yang lebih baik dibanding memiliki bisnis yang terus berkembang, dan konsumen yang terus bertambah mempercayakan konsumsi air minum mereka pada BIRU dan ke depan berencana membuka hingga 10 gerai BIRU. “Saat ini Landry telah memiliki beberapa gerai di Bandung, ke depan, saya berharap bisa memiliki 10 gerai lebih. Mohon doanya juga ya,” katanya tersenyum.
Menurut Landry, keberhasilannya dalam menjalankan bisnisnya juga terkait erat dengan keberpihakan bisnis yang dikelolanya, yaitu kebutuhan masyarakat yang selalu ingin mengkonsumsi air minum berkualitas baik dengan harga yang terjangkau. Sebab jika murah saja tapi kualitas tidak baik, konsumen pasti akan berkurang, sebaliknya jika hanya menyediakan kualitas terbaik dengan harga mahal, maka konsumen akan pikir dua kali. “Air Minum Biru memberikan solusi dengan teknologi terbaik, air terbaik dengan harga murah,” tegasnya.
Hal lain yang mendukung bisnisnya adalah mitra kerja sama atau franchisor yang baik. Bersama BIRU, Landry dengan mudah berdiskusi dengan franchisor seputar kemajuan bisnis. Mereka begitu terbuka dan mau mendengar franchiseenya. Katanya lagi, dalam berkomunikasi pun tidak ada yang dirahasiakan, sehingga setiap masalah dapat diselesaikan dengan baik. Akhirnya, dengan bisnis yang baik dan sehat semua akan senang. Franchisee senang dan franchisor pun senang, serta konsumen pun menjadi terlayani dengan baik dan puas.
Sumber: Majalah Info Franchise edisi Juli 2014 – Halaman 92

